Sabtu, 09 Juni 2012
Rabu, 15 Februari 2012
Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu daerah per satuan luas. Dalam demografis, dikenal dengan kepadatan penduduk fisiologis dan kepadatan penduduk agaris:
a. Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk total dengan luas lahan pertanian
b. Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan jumlah penduduk petani dan luas lahan pertanian.
Faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan penduduk :
a. Faktor iklim dan topografi, iklim yang nyaman topografi yang relative landai menyebabkan penduduk terkonsentrasi dan menjadi padat.
b. Faktor ekonomi, yang termasuk faktor ekonomi adalah tersedianya sumber daya alam, tersedianya lapangan kerja.
c. Faktor sosial budaya, yang termasuk factor sosial budaya adalah kesempatan untuk meneruskan pendidikan, keterbukaan masyarakat. Selain itu daerah yang relative aman akan selalu jadi pemukiman yang padat.
Upaya mengurangi kepadatan penduduk
Program-program tersebut adalah :
a. Transmigrasi atau program memindahkan penduduk dari tempat yng padat ke tempat yang lain yang jarang penduduknya baik dilakukan atas bantuan pemerintah maupun keinginan diri sendiri.
b. Pemerataan lapangan kerja dengan mengembangkan industri, perikanan, pertanian, dan pertambangan di wilayah lain.
c. Mengendalikan jumlah kelahiran penduduk setempat melalui program KB dan penundaan usia kawin.
Kepadatan penduduk di Indonesia
Kependudukan di Indonesia memiliki ciri-ciri:
a. Jumlah penduduk yang semakin meningkat.
b. Sebagian penduduk berusia muda.
c. Tidak tersebar merata disetiap pulau.
d. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di bidang pertanian.
Fertilitas
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas menyagkut banyaknya bayi yang lahir hidup (Tri Mulyo, 2010:37).
Fertilitas di Indonesia
Fertilitas ternyata memiliki faktor penentu tersendiri yang sangat berpengaruh. Beberapa faktor penentu tersebut antara lain :
a) Tempat tinggal
b) Tingkat pendidikan
c) Umur Perkawinan
d) Pengalaman Bekerja
Faktor yang mempengaruhi fertilitas
Negara maju memiliki angka fertilitas yang lebih rndah bila dibandingkan dengan negara-negara berkembang. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab, antara lain:
a) Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan seks
1) Meliputi dimulai dan diskhirinya hubungan seks dalam usia reproduksi
a. Usia memulai hubungan seks.
b. Selibat permanen, yaitu proporsi wanita yang tidak pernah mengadakan hubungan seks
c. Perpisahan pada usia reproduksi
1.Bila ikatan putus karena perceraian, perpisaha atau ditinggal pergi.
2.Bila ikatan putus karena suami meningal dunia.
2) Meliputi kemungkinan hubungan seks selama dalam ikatan seksual.
a. Abstinensi dengan sengaja.
b. Abtinensi karena terpaksa.
c. Frekuensi hubungan seks.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi.
1) Kesuburan dan kemandulan biologis yang disengaja.
2) Di gunakan atau tidak digunakanya kotrasepsi.
3) Kesuburan dan kemandulan yang disengaja.
Faktor yang mempengaruhi gestasi dan kelahiran dengan selamat
1) Mortalitas janin yang tidak disengaja
2) Mortalitas janin yang disengaja.
Transpalntasi
Transplantasi adalah pemindahan organ manusia yang masih hidup atau setelah mati kepada manusia lain yang mengalami kerusakan pada organnya dengan tujuan memperoleh penyembuhan dari suatu penyakit. Transplantasi adalah terapi pengganti (alternatif) yang merupakan upaya terbaik untuk menolong pasien yang mengalami kegagalan pada organ atau jaringannya.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja adalah spesialisasi dalam Ilmu Kesehatan/Kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.(Dr.Suma’mur P.K.,M.Sc. : 1 )
Pneumoconioses di Tempat Kerja
Produktivitas kerja karyawan merupakan faktor
utama bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada peningkatan produktivitas kerja
karyawan, antara lain: keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan
kerja. Dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta
lingkungan kerja diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan
dalam melaksanakan pekerjaannya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
bagaimana pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja
terhadap produktivitas kerja karyawan. Hasil analisis menunjukkan bahwa
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja secara serempak
mempunyai pengaruh yang signifikan sebesar.
Diabetes Militus Tipe-2
Lemak atau lipid adalah suatu zat
yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses
metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber
yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam
sel-sel lemak sebagai cadangan energi. Tapi taukah anda lemak beresiko
menyebabkan penyakit yang berbahaya?
Lemak yang dapat menimbulkan penyakit adalah
kolesterol. Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat.
Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan
komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk
pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang
sehat), hormon seks (contohnya
Estrogen & Testosteron) dan asam
empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Kolesterol tubuh berasal dari hasil
pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan yang dimakan.
Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total
sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel
berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain
daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari
daging hewan biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.
Namun kolesterol yang berlebihan/hiperkolesterolemia
menyebabkan penyakit yang berbahaya, salah satunya adalah Diabetes Melitus Tipe
2/DM2. Penyakit ini salah satunya disebabkan meningkatnya kadar lipid dalam
darah dan obesitas/penumpukan lemak yang berlebihan /kegemukan. Saya mengangkat
tema Diabetes melitus Tipe 2 karena sangat berkaitan erat dengan lemak sebagai
penyebab utama penyakit ini.
Penyakit diabetes mellitus (DM) yang
lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan penyakit kencing manis merupakan
salah satu penyakit yang prevalensinya kian meningkat.
Kini, jumlah penderita diabetes di
Indonesia semakin bertambah. Tidak hanya orang tua, remaja dan dewasa muda pun
ternyata juga diserang penyakit gula. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO)
pada tahun 2003 tercatat hampir 200 juta orang di dunia menderita diabetes dan
diperkirakan pada tahun 2025 jumlah penderita bisa mencapai sekitar 330 juta
jiwa.
Sementara di Indonesia sendiri, berdasarkan data WHO pada tahun 2003 tercatat lebih dari 13 juta penderita diabetes, dari jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 20 juta penderita pada tahun 2030.
Peningkatan prevalensi DM menunjukkan pentingnya upaya pencegahan. DM timbul karena faktor keturunan dan perilaku. Dapat dikatakan bahwa faktor keturunan itu berjalan lambat, sedangkan pandemi DM saat ini merupakan cerminan perubahan gaya hidup.
Sementara di Indonesia sendiri, berdasarkan data WHO pada tahun 2003 tercatat lebih dari 13 juta penderita diabetes, dari jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 20 juta penderita pada tahun 2030.
Peningkatan prevalensi DM menunjukkan pentingnya upaya pencegahan. DM timbul karena faktor keturunan dan perilaku. Dapat dikatakan bahwa faktor keturunan itu berjalan lambat, sedangkan pandemi DM saat ini merupakan cerminan perubahan gaya hidup.
Faktor keturunan merupakan faktor
yang tidak dapat diubah, tetapi faktor lingkungan yang berkaitan dengan gaya
hidup seperti kurang berolahraga dan asupan nutrisi yang berlebihan serta
kegemukan merupakan faktor yang dapat diperbaiki.Tidak diragukan bahwa nutrisi
merupakan faktor yang penting untuk timbulnya DM tipe-2. Gaya hidup yang
kebarat-baratan dan hidup santai serta panjangnya angka harapan hidup merupakan
faktor yang meningkatkan prevalensi DM.
Genetalia Feminim
Wanita rentang terhadap penyakit apabila kurang menjaga kebersihan dirinya sendiri. Di Indonesia pendidikan akan kesehatan reproduksi khususnya organ reproduksi wanita dirasa sangat kurang, karena masih banyak kasus wanita yang meninggal karena terjadi masalah pada organ reproduksi dan menimbulkan bahaya bagi kesehatannya.
Sejarah & Perkembangan Keluarga Berencana
Masalah utama kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan tidak merata. Hal ini diimbangi dengan masalah lain, yaitu angka fertilitas dan angka mortalitas yang relatif tinggi. Kondisi ini tidak menguntungkan dari segi pembangunan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari kualitas pendidikan penduduk yang masih rendah dan angka ketergantugan yang cukup tinggi sehingga penduduk dianggap lebih sebagai beban dari modal pembangunan. Melihat hal tersebut pemerintah berusaha membuat suatu kebijakan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk mengenai pentingnya suatu keluarga melakukan pengaturan pembatasan jumlah anak.
Manajemen RS
Perkembangan Rumah sakit saat ini mengalami transformasi besar. Pada masa
sekarang rumah sakit sedang berada dalam suasana global dan bersaing dengan pelayanan kesehatan alternatif seperti dukun dan tabib. Pada
keadaan demikian pelayanan rumah sakit sebaiknya dikelola dengan dasar konsep
manajemen yang mempunyai etika. Tanpa konsep manajemen yang jelas, perkembangan
rumah sakit di Indonesia akan berjalan lambat. Hal ini dapat diihat pada
perkembangan aspek keuangan rumah sakit. Infrastruktur keuangan rumah sakit
pemerintah sangat buruk karena belum ada pemahaman bahwa sistem keuangan harus
berdasarkan sistem akuntansi yang benar. Sebagai ilustrasi, pada suatu
pertemuan pembahasan sistem keuagan di rumah sakit pemerintah milik pusat tahun
1995 teridentifikasi bahwa penyusun sistem keuangan rumah sakit ternyata para
dokter yang sehari-hari masih melakukan praktek klinis. Akibatnya, waktu itu
sistem akuntansi rumah sakit pemerintah pusat praktis tidak mengacu pada
kaidah-kaidah akuntansi yang disusun oleh akuntan.
Hukum Transplantasi Organ Pada Manusia
Di era
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi saat ini begitu banyak masalah yang
telah banyak kita rasakan dampaknya baik dampak yang positif maupun yang negatif.
Perkembangan IPTEK dalam bidang kedokteran dirasa
perkembangannya juga sangat pesat. Salah satu contohnya adalah perkembangan dalam transplantasi organ manusia. Transplantasi
organ merupakan suatu istilah yang
digunakan untuk pergantian organ tubuh pasien yang tidak dapat berfungsi dengan organ orang
lain yang masih berfungsi. Dibalik kesuksesan dalam
perkembangan transplantasi organ muncul berbagai masalah diantaranya adalah semakin
meningkatnya pasien yang membutuhkan transplantasi, terjadinya penolakan organ dalam tubuh pasien setelah dilakukannya
transplantasi, terjadi komplikasi setelah dilakukan transplantasi, dan resiko yang
mungkin timbul akibat transplantasi telah memunculkan berbagai pertanyaan
tentang etika dan kebijakan yang menyangkut penggunaan teknologi transplantasi. Oleh karena itu masalah tersebut perlu kita pelajari bersama.
Sabtu, 14 Januari 2012
Pembenihan Tanaman Obat
Pembenihan sangat lah penting dalam melakukan proses pembudidaya tanaman. Pembudidayaan tanaman ini diharapkan akan menghasilkan tanaman-tanaman unggul yang bermanfaat baik sebagai obat maupun sebagai bahan yang lainnya. Sebelum lebih lanjut membahasnya ada baiknya kita mengetahui apa sih benih atau pembenihan itu?
Langganan:
Postingan (Atom)