Rabu, 15 Februari 2012

Genetalia Feminim

Wanita rentang terhadap penyakit apabila kurang menjaga kebersihan dirinya sendiri. Di Indonesia pendidikan akan kesehatan reproduksi khususnya organ reproduksi wanita dirasa sangat kurang, karena masih banyak kasus wanita yang meninggal karena terjadi masalah pada organ reproduksi dan menimbulkan bahaya bagi kesehatannya.


A. Sistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanita dibagi atas 2 bagian:
Organ reproduksi luar (genitalia feminina externa)
Organ reproduksidalam (genitalia feminina interna)

1. Organ Reproduksi Luar
Organ reproduksi luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu :
a) Berfungsi sebagai jalan masuk sperma.
b) Pelindung organ reproduksidalam dari berbagai organisme penyebab infeksi.

Alat reproduksi luar dalam arti sempit adalah alat reproduksi yang dapat diliahat dari luar bila wanita dala posisi litotomi. Organ kelamin luar pada wanita meliputi :

1) Mons Veneris ialah daerah yang menggunung di atas sympisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan (pubes) apabila wanita berangkat dewasa. Pada wanita rambut ini tumbuh membentuk sudut lengkung sedangkan pada pria membentuk sudut runcing keatas.

2) Bibir besar kemaluan (labia Majora) berada pada bagian kanan dan kiri, berbentuk lonjong, terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak). Pada wanita setelah puber ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan dari mons veneris.

3) Bibir kecil kemaluan (Labia minora) ialah bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Disini dijumpai frenulum klitoris, preputium, frenulum pudendi. Jika ada rangsangan, dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh   kelenjar Bartolin.

4) Klentit (Klitoris) identik dengan penis pada pria, kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi oleh frenulum klitoris. Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris,  yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat bereaksi, sifatnya amat sensitif karena mempunyai banyak serabut saraf.

5) Vulva adalah bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai kebelakang dibatasi perineum.

6) Vestibulum terletak dibawah selaput lendir vulva, terdiri dari bulbus vestibuli, kanan dan kiri. Disini dijumpai kelenjar vestibuli major (Kelenjar Bartholini) dan kelenjar vestibulum minor.

7) Introitus vagina adalah pintu masuk ke vagina

8) Selaput dara (Hymen) merupakan selaput yang menutupi introitus vagina. biasanya berselubung membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau himen imperforata. Himen akan robek pada saat koitus apalagi setelah bersalin. Sisanya disebut kurungkula himen atau sisa himen. Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi, karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.

9) Lubang kemih (Orifisium uretra eksterna) adalah tempat keluarnya air kemih yang terletak dibawah klitoris. Di sekitar lubang kemih kanan dan kiri didapati lubang kelenjar Skene.

10) Perineum adalah pertemuan dari labium mayor kiri dan kanan di bagian belakang, yang merupakan suatu jaringan fibromuskuler terletak di antara vulva dan anus.

2. Organ Reproduksi Dalam
Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam  vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual). Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm.

a) Liang senggama (vagina) adalah liang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak diantara saluran kemih dan liang dubur. Dibagian ujung atasnya terletak mulut rahim. Ukuran panjang dinding  depan 8 cm dan dinding belakang 10 cm. Bentuk dinding dalamnya berlipat-lipat, disebut rugae. Sedangkan di tengahnya ada bagian yang lebih keras disebut Kolumna Rugarum. Dinding vagina terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk ruang lengkung, antara forniks lateral kanan dan kiri, forniks anterior dan forniks posterior. suplai darah vagina di peroleh dari arteri uterina, arteri vesikalis inferior, antara hemoroidalis mediana, dan arteri pudendus interna. Fungsi penting dari vagina ialah sebagai saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dari rahim, alat bersenggama, jalan lahir pada waktu bersalin (Partus).

b) Rahim (Uterus) adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritonium sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim,  dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil di antara kandung kemih dan dubur. Rahim berbentuk seperti bola lampu pijar atau buah pear, mempunyai rongga yang terdiri dari tiga bagian besar, yaitu :
1. Badan Rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga
2. Leher rahim ( serviks uteri) berbentuk silinder, dan
3. Rongga rahim (kavum uteri)
Bagian rahim antara kedua pangkal tuba, yang disebut fundus uteri, merupakan bagian proksimal rahim. Besarnya Rahim berbeda-beda,  bergantung pada usia dan pernah melahirkan anak atau belum. Ukurannya kira-kira sebesar telur ayam kampung. Pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,5-4 cm x 2-2,5 cm; pada multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 3-3,5 cm. Beratnya 40-50 gram pada nulipara dan 60-70 gram pada multipara. Korpus uteri yaitu bagian utama rahim, merupakan 2/3 dari rahim. Pada kehamilan bagian ini berfungsi sebagai tempat utama bagi janin untuk hidup dan berkembang. Serviks uteri terbagi menjadi dua bagian, yaitu pars supra vaginal dan pars vaginal. Pars vaginal disebut porsio, terdiri dari bibir depan dan bibir belakang porsio. Saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna dan orifisium uteri eksterna, disebut kanalis servikalis, dilapisi oleh kelenjar-kelenjar serviks. Bagian rahim antara serviks dan korpus disebut isthmus atau segmen bawah rahim, bagian ini penting artinya dalam kehamilan dan persalinan karena akan mengalami peregangan. Dinding rahim secara histologik terdiri dari 3 lapisan :
1. Lapisan serosa (lapisan peritonium), di luar
2. Lapisan otot (lapisan miometrium), di tenga
3. Lapisan mukosa (endometrium), di dalam

Sikap dan letak rahim dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan dipertahankan oleh:
1. Tonus rahim sendiri
2. Tekanan intra abdominal
3. Otot-otot dasar panggul
4. Ligament-ligament:
a) Lig. Kardinal kanan dan kiri (mackenrodt)
b) Lig. Sakro uterina
c) Lig. Rotundum
d) Lig. Latum
e) Lig. Infundibulopelvikum
Letak rahim dalam keadaan fisiologis adalah anterofleksi. Letak-letak lainnya adalah antefleksi (tengadah kedepan), retrofleksi (tengadah kebelakang), anteversi (terdorong kedepan), retroversi (terdorong kebelakang). Suplai darah rahim dialiri oleh a. uterina yang berasal dari a iliaka interna (a.hipogastrika) dan a. ovarika. Fungsi utama rahim adalah setiap bulan berfungsi dalam siklus haid, tempat janin tumbuh dan berkembang, berkontraksi terutama sewaktu bersalin dan sesudah bersalin.

c) Saluran telur (Tuba Falopii) adalah saluran yang keluar dari kornu rahim kanan dan kiri, panjangnya 12-13 cm, diameternya 3-8 mm. Bagian luarnya diliputi oleh peritoneum viseral yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Bagian dalam saluran dilapisi silia, yaitu rambut getar yang berfungsi untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi. saluran telur terdiri dari empat bagian, yaitu :
1. Pars intersisialis (Intramuralis)
2. Pars ismika, yang merupakan bagian tengah saluran telur yang sempit
3. Pars ampularis, dimana biasanya pembuahan (konsepsi) terjadi
4. Infundibulum, yang merupakan ujung tuba yang terbuka ke rongga perut. Di ujung infundibulum terdapat umbai-umbai (fmbriae) yang berguna untuk menangkap sel telur (ovum), yang kemudian akan disalurkan ke dalam tuba. Fungsi saluran telur adalah : sebagai saluran telur, menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan oleh indung telur, tempat terjadinya pembuahan (konsepsi=fertilisasi).


d) Indung telur (Ovarium) terdapat dua indung telur, masing-masing di kanan dan di kiri rahim, dilapisi oleh mesovarium dan tergantung dibelakang lig. latum. Bentuk seperti buah almon, sebesar ibu jari tangan (jempol) berukuran 2,5-5 cm x 1,5-2 cm x 0,6-1 cm. Indung telur ini posisinya ditunjang oleh mesovarium, lig. ovarika dan lig. infundibulopelvikum. Menurut strukturnya ovarium terdiri dari :
1. Kulit (korteks) atau zona parenkimatosa, terdiri dari :
2. Tunika albuginea, yaitu epitel berbentuk kubik
3. Jaringan ikat di sela-sela jaringan lain
4. Stroma, folikel primordial, dan folikel de graaf
5. Sel-sel warthard
6. inti (medula) atau zona vaskulosa, terdiri dari :
7. stroma berisi pembuluh darah
8. serabut saraf
9. beberapa otot polos
Pada wanita diperkirakan terdapat sekitar 100.000 folikel primer. pada kurun reproduksi, tiap-tiap bulan satu folikel atau kadang-kadang dua folikel akan matang, lalu keluar dan pecah dan muncul ke permukaan korteks.
Folikel de Graaf yang matang berisi :
1. Sel telur (ovum), peristiwanya disebut ovulasi
2. Stratum granulosum
3. Teka interna
4. Teka eksterna
5. Diskus poligerus
6. Liquor follikuli
Seumur hidupnya, seorang wanita diperkirakan akan mengeluarkan sel telur kira-kira 400 butir. Fungsi indung telur yang utama adalah menghasilkan sel telur (ovum), menghasilkan hormon-hormon progesteron dan estrogen, ikut serta mengatur haid.

B. Proses yang Terjadi pada Sistem Reproduksi Wanita

1. Menstruasi
Menstruasi atau haid adalah pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai  kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak. Biasanya menstruasi dimulai antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor,  termasuk kesehatan wanita, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45-50 tahun. Siklus menstruasi adalah tiap 28 hari. Panjang siklus dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan bergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita yang bersangkutan.

Gejala-gejala yang sering ditemukan adalah :
Perubahan fisik: Sakit punggung, perut kembung, payudara  terasa penuh dan nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit, pusing, pingsan, sakit kepala, daerah panggul terasa berat atau  tertekan, hot Hashes (kulit wajah, leher, dada tampak merah
dan teraba hangat), susah tidur, tidak bertenaga, mual dan muntah, kelelahan yang luar biasa, kelainan kulit (misalnya jerawat dan neurodermatitis), pembengkakan jaringan atau  nyeri persendian, penambahan berat badan. Perubahan psikis dan mental: Mudah marah, tersinggung, cemas, depresi, gelisah sebentar sedih atau gembira, kalut, sulit berkonsentrasi, pelupa.

2. Kehamilan
Kehamilan akan terjadi apabila sel telur yang dikeluarkan  sebulan sekali oleh wanita yang masih dalam usia subur dibuahi  oleh sperma yang dikeluarkan laki laki. Secara normal, pertemuan antara sperma dan sel telur ini terjadi melalui  hubungan seksual antara laki laki dan wanita. Pembuahan terjadi  di dalam rahim ketika wanita sedang berada pada masa subur.

Masa Subur
Masa subur adalah waktu di mana sel telur yang telah  matang potensial untuk dibuahi oleh sperma. Pada seorang  wanita usia subur, setiap bulannya secara teratur akan terjadi
pematangan satu atau lebih sel telur. Cara menghitung masa subur misalnya seseorang dengan siklus normal yaitu 28 hari  maka ovulasi diperkirakan akan terjadi pada 14 hari sebelum  menstruasi berikutnya. Untuk melihat rata-rata siklus menstruasi  dicatat selama 3 bulan berturut-turut. Tetapi bila siklus  menstruasinya tidak teratur 28 hari maka perlu ada penghitungan  khusus.

3. Menopause
Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang  terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut sebagai perubahan kehidupan. Sekitar 80 persen wanita mulai melompat-lompat menstruasinya. Hanya sekitar 10 persen wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebih dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara dua hingga delapan tahun. Kecuali jika seseorang mengalami menopause secara tiba- tiba akibat operasi atau perawatan medis, pra-menopase dapat dianggap sebagai akhir dari suatu proses yang awalnya dimulai ketika seorang wanita pertama kali mengalami menstruasi. Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti dengan lima atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan sering tidak disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir usia belasan atau awal dua puluhan, lamanya siklus menjadi lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita mencapai usia subur puncak, yang berlangsung setama kira-kira dua puluh tahun. Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi. Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua puluh delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua
 wanita mengalami siklus tidak teratur.

Penyebab Menopouse
Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah faktor keturunan, penyakit autoimun dan rokok. Menopause buatan terjadi akibat campur tangan medis  yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan hormon oleh ovarium. Campur tangan ini bisa berupa pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi aliran darah ke ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran pada panggul untuk mengobati kanker. Histerektomi  (pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirnya siklus menstruasi, tetapi selama ovarium tetap ada hal tersebut tidak akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan menopause.

Gejala-gejala yang mungkin ditemukan pada Pada Wanita menopouse adalah :
a) Hot flashes terjadi akibat Peningkatan aliran darah di dalam pembuluh darah wajah, leher, dada dan punggung Kulit menjadi merah dan hangat disertai keringat yang berlebihan Hot flashes dialami oleh Sekitar 75% Wanita menopause. Kebanyakan hot flashes dialami Selama lebih dari 1 tahun dan 25-50% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun. Hot flashes berlangsung selama 30 detik sampai 5 menit
b) Vagina menjadi kering karena penipisan jaringan pada dinding vagina sehingga ketika melakukan seksual terasa nyeri
c) Gejala psikis dan emosional(kelelahan, mudah tersinggung,  susah tidur dan gelisah) bisa disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen. Berkeringat pada malam hari menyebabkan gangguan tidur sehingga kelelahan semakin memburuk dan semakin mudah tersinggung.
d) Pusing, kesemutan dan palpitasi (jantung berdebar).
e) Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (beser)
f) Peradangan kandung kemih atau vagina
g) Osteoporosis (pengeroposan tulang).
h) Resiko tinggi terjadinya osteoporosis ditemukan pada wanita yang kurus, merokok,
mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, mengkonsumsi kortikostoid, memiliki asupan kalsium yang rendah, jarang berolah raga.

C. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita
Gangguan pada sistem reproduksi perempuan, antara lain tumor ovarium, kista ovarium, kanker serviks, masalah menstruasi, penyakit menular seksual, dan sterilitas.

a. Tumor Ovarium
Tumor Ovarium yang paling umum terjadi pada perempuan dewasa adalah jenis teratoma ovarium, baik jinak maupun ganas. Tumor biasanya dapat dideteksi sebagai suatu masal sel di bagian abdomen dan sering kali menimbulkan rasa nyeri. Tumor dapat dihilangkan melalui pembedahan.

b. Kista Ovarium
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium. Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.
Jenis-jenis kista ovarium

1. Kista fungsional
Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista fungsional: kista folikular dan kista korpus luteum.

2. Kista folikular
Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi bilamana ada rangsangan LH (Luteinizing Hormone). Pengeluaran hormon ini diatur oleh kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan lancar, sel telur akan dilepaskan dan mulai perjalannya ke saluran telur (tuba falloppi) untuk dibuahi. Kista folikuler terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid.

3. Kista korpus luteum
Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai peristiwa lain dimulai. Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan. Perubahan dalam folikel ini disebut korpus luteum. Tetapi, kadangkala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga 4 inchi (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba.

4. Kista dermoid
Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.

5. Kista endometriosis
Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.

6. Kistadenoma
Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistasenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri.

7. Polikistik ovarium
Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas.

c. Kanker Serviks
Serviks merupakan dasar uterus yang berhubungan dengan vagina. Sel-sel yang terbentuk di permukaan serviks dapat tumbuh abnormail dengan bentuk yang tidak teratur. Keadaan tersebut dapat dideteksi dengan teknik apusan jaringan dari bagian atas vagina. Ketidaknormalan sel-sel tersebut bukanlah bukti kanker, tetapi sel-sel yang tidak teratur dapat menjadi kanker. Diagnosis awal dan pengobatan dapat mencegah perkembangan penyakit ini.

d. Masalah menstruasi
Masalah yang paling umum adalah berkisar dari dysmenorrhea ( masalah menstruasi menyakitkan ), menorrhagia ( menstruasi yang banyak ), hingga oligomenorrhea ( tidak menstruasi dan/atau menstruasi tidak teratur). Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian pil hormon.

e. Penyakit Menular Seksual ( PMS )
Penyakit ini meliputi HIV/AIDS, HPV, sifilis, gonorea, dan herpes genitalis. Penyakit ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain, salah satunya melalui hubungan seksual.

f. Sterilitas/Infertilitas
Suatu bentuk infertilitas atau kemandulan pada perempuan adalah penyumbatan oviduk secara permanen yang mencegah ovum dibuahi atau mencapai uterus. Untuk mengatasinya, ovum harus diambil dari ovari melalui pembedahan dan dibuahi secara eksternal sebelum dikembalikan ke dalam uterus.

g.  Keputihan
Pada kondisi yang normal, vagina dapat mengeluarkan cairan yang berasal dari rahim. Umumnya cairan yang keluar sedikit, jernih, dan tidak berbau. Jika cairan (bukan darah) yang keluar dari vagina berlebihan, keadaan tersebut disebut keputihan. Selama kehamilan, menjelang menstruasi, pada saat ovulasi, dan akibat rangsangan seksual, vagina cenderung lebih banyak mengeluarkan cairan, gejala tersebut masih termasuk normal. Namun apabila cairan yang keluar berlebihan, terkadang menimbulkan rasa gatal, dan bau tidak sedap maka perlu diwaspadai.
Penyebab keputihan antara lain: infeksi oleh mikroorganisme (jamur Candida albicans, bakteri Neisseria gonorrhoea, parasit Trichomonas vaginalis), gangguan keseimbangan hormon, stres dan kelelahan kronis, peradangan alat kelamin, benda asing dalam vagina, atau merupakan gejala adanya penyakit dalam organ kandungan seperti kanker rahim, dan sebagainya.

Kesimpulan
1. Anatomi dan fisiologi Genetalia Feminim, adalah
2. Fungsi bagian-bagian organ genitalia feminim, antara lain :
a) Saluran telur (Tuba Falopii) adalah saluran yang berfungsi untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi.
b) Liang senggama (vagina) adalah liang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, berfungsi sebagai saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dari rahim, alat bersenggama, jalan lahir pada waktu bersalin (Partus).
c) Lubang kemih (Orifisium uretra eksterna) adalah sebagai tempat keluarnya air kemih yang terletak dibawah klitoris.
3. Kelainan yang mungkin terjadi antara lain :
a) Kista Ovarium
b) Kanker serviks
c) HIV AIDS
d) PMS

Saran
Seorang wanita seharusnya selalu menjaga kebersihan organ reproduksinya, karena organ reproduksi wanita sangat rentang terhadap bakteri, virus dan parasit. Bakteri, virus dan parasit tersebut dapat menyebabkan penyakit pada organ kewanitaan baik penyakit yang menular maupun tidak menular.

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri jilid 1 Ed. 2. EGC. Jakarta
http://farmasiku.com/index.php?target=pages&page_id=Sistem_Reproduksi_Wanita
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/_YUsABbB6byw/SY57SnjqIyI/AAAAAAAABMs/BEtTaEBo8MI/s400/ez05120611652869510.gif&imgrefurl=http://acha410.blogspot.com/2009/02/penyakit-kewanitaan-dan-cara.html&usg=__z7mMiWDL86SmYYCd_BlPoEnts4k=&h=289&w=400&sz=67&hl=id&start=2&zoom=1&itbs=1&tbnid=JxyVocSAjWX6WM:&tbnh=90&tbnw=124&prev=/search%3Fq%3Dalat%2Breproduksi%2Bwanita%2Bdan%2Bfungsinya%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih%3D473%26gbv%3D2%26tbm%3Disch&ei=8KS6TajCCMm8rAfFi4WiBw
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2010/10/04/serba-serbi-menstruasi-laki-laki-boleh-baca/
http://sebelasipasatoe.wordpress.com/2010/05/02/kelainan-atau-gangguan-pada-sistem-reproduksi-perempuan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi teman-teman yang ingin berkomentar di persilahkan.
Terima kasih telah berkunjung :)