Sabtu, 14 Januari 2012

Pembenihan Tanaman Obat

Pembenihan sangat lah penting dalam melakukan proses pembudidaya tanaman. Pembudidayaan tanaman ini diharapkan akan menghasilkan tanaman-tanaman unggul yang bermanfaat baik sebagai obat maupun sebagai bahan yang lainnya. Sebelum lebih lanjut membahasnya ada baiknya kita mengetahui apa sih benih atau pembenihan itu?



Benih adalah biji tanaman yang dapat tumbuh menjadi tanaman muda (bibit), kemudian dewasa dan menghasilakan bunga. Melalui bunga penyerbukan, bunga atau polong lalu menghasilakn benih kembali. Benih ini merupakan alat perkembangbiakan vegatataf atau aseksual dari tanaman obat. Jadi tanampa harus melakukan infertilisasi antara tanaman jantan dan betina, kita dapat menghasilkan tanaman baru yang kita inginkan.

Benih ini dapat diperoleh dari biji tanaman yang menghasilkan buah. Pengambilan biji tanaman obat untuk benih dilakukan pada saat buah masak fisiologis (Physiological matury) atau disebut masak secara fungsional (fungsional maturity), karena saat masak fisiologis, biji mempengaruhi berat kering maksimum (maximun dry weight), daya tumbuh maksimum (maximum vigor) dan daya kecambah maksimum (maximum viability).

Dalam budidaya tanaman pemilihan benih yang sesuai akan menentukan kualitas tanaman. Jadi sebelum memulai melakukan pembenihan, kita harus memperhatikan standar benih yang baik. Beberapa syarat umum benih antara lain :
1. Daya kecambah : minimal 80%
2. Benih murni : minimal 85%
3. Banh varietas lain : minimal 5%
4. Kotoran : maksimum 2%
5. Benih rumputan : maksimum 2%

Selain memperhatikan  pemilihan benih yang baik, pertumbuhan benih ini sendiri juga sangat dipengaruhi oleh adanya faktor eksternal. Adapun faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain :
1. curah hujan yang sesuai untuk tanaman antara 1500-2500 mm/tahun
2. suhu udara minimal bagi tumuhan sekitar 10°C.
Bila suhunya di bawah akan menyebabkan pertumbuhan tanaman sediri terhambat, menjadi kerdil kerena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
3. Kelembabanudara optimal untuk tanaman antara 60-65%.
4. Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman sekitar 10 jam/hari terutama untuk kesuburan daun dan pertumbuhan biji.
5. Deraja keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya berkisar antara 4,5-8,0 dengan pH ideal 5,8
6. Musim harus sesuai dengan karakteristik tanaman
Di negara Indonesia terdapat dua musim yakni musim penghujan dan musim kemarau. Pemilihan waktu penanaman yang tepat akan membatu kemudahan dalam proses pemeliharaan tanaman obat. Pada musim penghujan sebaiknya yang ditanaman adalah tanaman yang membutuhkan banyak air. Sedangkan pada musim kemarau sebaiknya menanam tanaman yang tidak memerlukan banyak air karena ditakukan akan mengalami kekeringan dan akan menyebabkan kerusakan tanaman.


Faktor-faktor ekstenal diatas harus diperhatikan dengan seksama agar proses pembenihan berjalan dengan baik dan menghasilkan tanaman yang unggul serta bermanfaat bagi kita semua.

1 komentar:

Bagi teman-teman yang ingin berkomentar di persilahkan.
Terima kasih telah berkunjung :)