Rabu, 15 Februari 2012

Kepadatan penduduk


Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu daerah per satuan luas. Dalam demografis, dikenal dengan kepadatan penduduk fisiologis dan kepadatan penduduk agaris:
a. Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk total dengan luas lahan pertanian
b. Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan jumlah penduduk petani dan luas lahan pertanian.

Faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan penduduk :
a. Faktor iklim dan topografi, iklim yang nyaman topografi yang relative landai menyebabkan penduduk terkonsentrasi dan menjadi padat.
b. Faktor ekonomi, yang termasuk faktor ekonomi adalah tersedianya sumber daya alam, tersedianya lapangan kerja.
c. Faktor sosial budaya, yang termasuk factor sosial budaya adalah kesempatan untuk meneruskan pendidikan, keterbukaan masyarakat. Selain itu daerah yang relative aman akan selalu jadi pemukiman yang padat.

Upaya mengurangi kepadatan penduduk
Program-program tersebut adalah :
a. Transmigrasi atau program memindahkan penduduk dari tempat yng padat ke tempat yang lain yang jarang penduduknya baik dilakukan atas bantuan pemerintah maupun keinginan diri sendiri.
b. Pemerataan lapangan kerja dengan mengembangkan industri, perikanan, pertanian, dan pertambangan di wilayah lain.
c. Mengendalikan jumlah kelahiran penduduk setempat melalui program KB dan penundaan usia kawin.

Kepadatan penduduk di Indonesia
Kependudukan di Indonesia memiliki ciri-ciri:
a. Jumlah penduduk yang semakin meningkat.
b. Sebagian penduduk berusia muda.
c. Tidak tersebar merata disetiap pulau.
d. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di bidang pertanian.


Fertilitas


Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas menyagkut banyaknya bayi yang lahir hidup (Tri Mulyo, 2010:37).

Fertilitas di  Indonesia
Fertilitas ternyata memiliki faktor penentu tersendiri yang sangat berpengaruh. Beberapa faktor penentu tersebut antara lain :
a) Tempat tinggal
b) Tingkat pendidikan
c) Umur Perkawinan
d) Pengalaman Bekerja

Faktor yang mempengaruhi fertilitas
Negara maju  memiliki angka fertilitas yang lebih rndah bila dibandingkan dengan negara-negara berkembang. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab, antara lain:

a) Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan seks

1) Meliputi dimulai dan diskhirinya hubungan seks dalam usia reproduksi
a. Usia memulai hubungan seks.
b. Selibat permanen, yaitu proporsi wanita yang tidak pernah mengadakan hubungan seks
c. Perpisahan pada usia reproduksi
1.Bila ikatan putus karena perceraian, perpisaha atau ditinggal pergi.
2.Bila ikatan putus karena suami meningal dunia.

2) Meliputi kemungkinan hubungan seks selama dalam ikatan seksual.
a. Abstinensi dengan sengaja.
b. Abtinensi karena terpaksa.
c. Frekuensi hubungan seks.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi.
1) Kesuburan dan kemandulan biologis yang disengaja.
2) Di gunakan atau tidak digunakanya kotrasepsi.

3) Kesuburan dan kemandulan yang disengaja.
Faktor yang mempengaruhi gestasi dan kelahiran dengan selamat
1) Mortalitas janin yang tidak disengaja
2) Mortalitas janin yang disengaja.

Transpalntasi

Transplantasi adalah pemindahan organ manusia yang masih hidup atau setelah mati kepada manusia lain yang mengalami kerusakan pada organnya dengan tujuan memperoleh penyembuhan dari suatu penyakit. Transplantasi adalah terapi pengganti (alternatif) yang merupakan upaya terbaik untuk menolong pasien yang mengalami kegagalan pada organ atau jaringannya.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja



Kesehatan Kerja adalah spesialisasi dalam Ilmu Kesehatan/Kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.(Dr.Suma’mur P.K.,M.Sc. : 1 )

Pneumoconioses di Tempat Kerja

Produktivitas kerja karyawan merupakan faktor utama bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada peningkatan produktivitas kerja karyawan, antara lain: keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja. Dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Hasil analisis menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan sebesar.


Diabetes Militus Tipe-2


Lemak atau lipid adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi. Tapi taukah anda lemak beresiko menyebabkan penyakit yang berbahaya?
Lemak yang dapat menimbulkan penyakit adalah kolesterol. Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.
Namun kolesterol yang berlebihan/hiperkolesterolemia menyebabkan penyakit yang berbahaya, salah satunya adalah Diabetes Melitus Tipe 2/DM2. Penyakit ini salah satunya disebabkan meningkatnya kadar lipid dalam darah dan obesitas/penumpukan lemak yang berlebihan /kegemukan. Saya mengangkat tema Diabetes melitus Tipe 2 karena sangat berkaitan erat dengan lemak sebagai penyebab utama penyakit ini.
Penyakit diabetes mellitus (DM) yang lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan penyakit kencing manis merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya kian meningkat.
Kini, jumlah penderita diabetes di Indonesia semakin bertambah. Tidak hanya orang tua, remaja dan dewasa muda pun ternyata juga diserang penyakit gula. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 tercatat hampir 200 juta orang di dunia menderita diabetes dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlah penderita bisa mencapai sekitar 330 juta jiwa.
Sementara di Indonesia sendiri, berdasarkan data WHO pada tahun 2003 tercatat lebih dari 13 juta penderita diabetes, dari jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 20 juta penderita pada tahun 2030.
Peningkatan prevalensi DM menunjukkan pentingnya upaya pencegahan. DM timbul karena faktor keturunan dan perilaku. Dapat dikatakan bahwa faktor keturunan itu berjalan lambat, sedangkan pandemi DM saat ini merupakan cerminan perubahan gaya hidup.
Faktor keturunan merupakan faktor yang tidak dapat diubah, tetapi faktor lingkungan yang berkaitan dengan gaya hidup seperti kurang berolahraga dan asupan nutrisi yang berlebihan serta kegemukan merupakan faktor yang dapat diperbaiki.Tidak diragukan bahwa nutrisi merupakan faktor yang penting untuk timbulnya DM tipe-2. Gaya hidup yang kebarat-baratan dan hidup santai serta panjangnya angka harapan hidup merupakan faktor yang meningkatkan prevalensi DM.

Genetalia Feminim

Wanita rentang terhadap penyakit apabila kurang menjaga kebersihan dirinya sendiri. Di Indonesia pendidikan akan kesehatan reproduksi khususnya organ reproduksi wanita dirasa sangat kurang, karena masih banyak kasus wanita yang meninggal karena terjadi masalah pada organ reproduksi dan menimbulkan bahaya bagi kesehatannya.

Sejarah & Perkembangan Keluarga Berencana


Masalah utama kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan tidak merata. Hal ini diimbangi dengan masalah lain, yaitu angka fertilitas dan angka mortalitas yang relatif tinggi. Kondisi ini tidak menguntungkan dari segi pembangunan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari kualitas pendidikan penduduk yang masih rendah dan angka ketergantugan yang cukup tinggi sehingga penduduk dianggap lebih sebagai beban dari modal pembangunan. Melihat hal tersebut pemerintah berusaha membuat suatu kebijakan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk mengenai pentingnya suatu keluarga melakukan pengaturan pembatasan jumlah anak.

Manajemen RS

Perkembangan Rumah sakit saat ini mengalami transformasi besar. Pada masa sekarang rumah sakit sedang berada dalam suasana global dan bersaing dengan pelayanan kesehatan alternatif seperti dukun dan tabib. Pada keadaan demikian pelayanan rumah sakit sebaiknya dikelola dengan dasar konsep manajemen yang mempunyai etika. Tanpa konsep manajemen yang jelas, perkembangan rumah sakit di Indonesia akan berjalan lambat. Hal ini dapat diihat pada perkembangan aspek keuangan rumah sakit. Infrastruktur keuangan rumah sakit pemerintah sangat buruk karena belum ada pemahaman bahwa sistem keuangan harus berdasarkan sistem akuntansi yang benar. Sebagai ilustrasi, pada suatu pertemuan pembahasan sistem keuagan di rumah sakit pemerintah milik pusat tahun 1995 teridentifikasi bahwa penyusun sistem keuangan rumah sakit ternyata para dokter yang sehari-hari masih melakukan praktek klinis. Akibatnya, waktu itu sistem akuntansi rumah sakit pemerintah pusat praktis tidak mengacu pada kaidah-kaidah akuntansi yang disusun oleh akuntan.

Hukum Transplantasi Organ Pada Manusia

Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi saat ini begitu banyak masalah yang telah banyak kita rasakan dampaknya baik dampak yang positif maupun yang negatif. Perkembangan IPTEK dalam bidang kedokteran dirasa perkembangannya juga sangat pesat. Salah satu contohnya adalah perkembangan dalam transplantasi organ manusia. Transplantasi organ merupakan suatu istilah yang digunakan untuk pergantian organ tubuh pasien yang tidak dapat berfungsi dengan organ orang lain yang masih berfungsi. Dibalik kesuksesan dalam perkembangan transplantasi organ muncul berbagai masalah diantaranya adalah semakin meningkatnya pasien yang membutuhkan transplantasi, terjadinya penolakan organ dalam tubuh pasien setelah dilakukannya transplantasi, terjadi komplikasi setelah dilakukan transplantasi, dan resiko yang mungkin timbul akibat transplantasi telah memunculkan berbagai pertanyaan tentang etika dan kebijakan yang menyangkut penggunaan teknologi transplantasi. Oleh karena itu masalah tersebut perlu kita pelajari bersama.